HEDONISME
KRISTEN MEMULIAKAN ALLAH
Judul
buku : Desiring God
Penulis
: John Piper
Penerjemah
: Elifas Gani
Penerbit
: Momentum ( Momentum Christian
Literature )
Tahun
terbit : 2008
Cetakan
: Pertama
Ketebalan
: 428 halaman
Desiring God adalah sebuah buku
karya John Piper yang menceritakan tentang meditasi seorang Hedonis Kristen.
Secara umum kita mengetahui bahwa hedonisme adalah pandangan hidup yang
menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan hidupnya atau
sering kita katakan gaya hidup mewah. Namun pada buku John Piper yang dalam
bahasa Indonesia adalah “Mendambakan Allah” arti hedonisme bukanlah seperti
yang telah dipaparkan diatas.
John Piper menekankan bahwa
pengertian hedonisme ini bukanlah hedonisme yang lazim. Setiap segala sesuatu
atas kebenaran yang melayang dibawah panji Hedonisme Kristen haruslah berakar
dengan kuat didalam Kitab Suci Kristen yaitu Alkitab. Dan Alkitab mengajarkan
bahwa tujuan utama manusia adalah untuk memuliakan Allah dengan menikmati Dia
selamanya.
John Piper memaparkan lima keyakinan
yang membangun Hedonisme Kristen yaitu sebagai berikut :
1.
Kerinduan untuk berbahagia merupakan pengalaman manusia sedunia. Dan itu baik,
bukan lah sebuah dosa
2.
Berusaha memperbesar kerinduan untuk berbahagia dan memeliharanya dengan apapun
yang akan menyediakan kepuasan yang paling dalam dan paling abadi.
3.
Kesukaan yang paling dalam dan abadi hanya ditemukan didalam Allah. Bukan dari
Allah, tetapi didalam Allah
4.
Kesukaan yang ditemukan didalam Allah mencapai kesempurnaannya ketika kesukaan
itu dibagi dengan orang lain dalam kasih dengan berbagai cara.
5.
Pengejaran atas kesenangan merupakan bagian penting dari semua ibadah dan
kebajikan, karena tujuan manusia adalah memuliakan Allah dengan menikmati Dia
selamanya.
Pada buku “Mendambakan Allah” ini,
John Piper menggambarkan kehidupan seorang Hedonis Kristen menjadi sepuluh
kategori yaitu:
1.
Kebahagiaan Allah: Fondasi bagi Hedonisme Kristen
Allah memiliki hak dan kuasa untuk
melakukan apapun yang membuat-Nya bahagia. Berarti tidak ada satupun dari
tujuan-tujuan-Nya yang dapat digagalkan, maka Ia pasti yang paling bahagia dari
semua keberadaan. Kebahagiaan ilahi yang tidak terbatas ini merupakan mata air
tempat Hedonis Kristen minum dan rindu untuk minum lebih dalam lagi.
Allah bersukacita didalam semua
karya-karya Nya ketika Ia merenungkan semua Perbuatan-Nya sebagai warna-warni
dari mosaic yang luar biasa dari sejarah penebusan. Secra tak tergoncangkan Ia
adalah Allah yang bahagia. Kebahagiaannya adalah kesenangan yang dimiliki-Nya
dalam diri-Nya sendiri.
Semua karya Allah berpuncak didalam
puji-pujian dari umat tebusan-Nya. Puncak kebahagiaannya adalah kesenangan yang
Ia ambil didalam kecemerlangan-Nya di dalam puji-pujian orang-orang kudus.
Pujian ini merupakan penyempurnaan dari sukacita kita sendiri didalam Allah.
2.
Konversi: Penciptaan Seorang Hedonis Kristen
Perenungan atas natur dan asal mula
konversi memperjelas dua hal. Yang pertama yaitu arti dimana konversi merupakan
suatu syarat untuk keselamatan dan yang kedua adalah menaati Kristus.
3.
Penyembahan: Perayaan Hedonisme Kristen
Penyembahan adalah suatu cara untuk dengan
gembira memantulkan kembali kepada Allah cahaya dari kelayakan-Nya. Penyembahan
dilakukan dengan bersujud, mengangkat tangan, berdoa, bernyanyi, mengucapkan
kembali kata-kata kebenaran Kristen berkhotbah dan lain-lain.
4.
Kasih: Jerih Payah Hedonisme Kristen
Kasih merupakan luapan sukacita
didalam Allah yang memenuhi kebutuhan orang lain. Luapan itu dialami secara
sadar sebagai pengejaran atas sukacita kita didalam sukacita orang lain. Jika
kamu berencana untuk meninggalkan pengejaran kesenangan yang penuh dan abadi,
kamu tidak dapat mengasihi orang-orang dan menyenangkan Allah.
5.
Kitab Suci: Bahan Bakar Hedonisme Kristen
Bahan bakar Hedonisme Kristen adalah
Alkitab. Didalam Alkitab terdapat banyak penegasan yang tujuannya untuk
membangkitkan, dan bukan membunuh sukacita kita.
6.
Doa: Kuasa Hedonisme Kristen
Doa adalah cara yang ditetapkan
Allah menuju kepenuhan sukacita karena doa merupakan saluran kobaran didalam
hati kita didalam Kristus.
7.
Uang: Alat Bayar Hedonisme Kristen
Ibadah yang mengalahkan idaman
kekayaan materi menghasilkan kekayaan rohani yang besar.
8.
Pernikahan: Acuan bagi Hedonisme Kristen
Peran suami istri didalam pernikahan
tidak ditetapkan dengan sewenang-wenang, namun berakar didalam peran-peran yang
khusus dari Kristus dan jemaat-Nya. Yang sudah menikah perlu sering merenungkan
secara mendalam betapa misterius dan ajaibnya bahwa didalam pernikahan, Allah
menghibahkan hak istimewa untuk mewujudkan reaitas ilahi yang gemilang yang
secara tidak terbatas lebih besar dari diri kita sendiri.
9.
Misi: Perang dari Hedonisme Kristen
Setiap kemustahilan bagi manusia
adalah mungkin bagi Allah. Kristus berjanji untuk mengerjakan bagi kita dan
begitu siap sedia bagi kita sehingga ketika hidup misi kita lewat, kita tidak
akan mampu mengatakan bahwa kita telah mengorbankan apapun.
10.
Penderitaan: Pengorbanan Hedonisme Kristen
Dalam mengejar sukacita melalui penderitaan,
kita membesarkan nilai dari sumber sukacita kita yang maha memuaskan. Tujuan
utama manusia adalah memuliakan Allah, dan itu lenih nyata didalam penderitaan
daripada didalam apapun lainnya bahwa Allah paling dimuliakan didalam kita
ketika kita paling dipuaskan didalam Dia.
Pada buku ini, John Piper juga
melampirkan alasan tujuh mengapa dia
menulis buku ini yaitu karena itu adalah kesenangannya, karena Allah itu
mengagumkan, karena firman Allah memerintahkan kita untuk mengejar sukacita
kita, karena afeksi adalah hal yang essensial bagi kehidupan Kristen dan bukan
pilihan, karena hedonisme Kristen memerangi rasa sombong dan rasa kasihan pada
diri sendiri, karena Hedonisme Kristen mengembangkan kasih yang murni kepada
sesame, alasan terakhirnya adaalah karena Hedonisme Kristen memuliakan Allah.
Kelebihan
buku:
1.
Membuat pengertian baru dari Hedonisme yang sungguh berlawanan dari pengertian
hedonisme yang umum kita ketahui.
2.
Berisi gambaran keadaaan manusia sekarang
3.
Menceritakan bagaimana seseorang menjadi seorang hedonisme Kristen
4.
Menceritakan kehidupan dari seorang hedonisme Kristen
5.
Memberikan nasihat atau himbauan pada sebagian
gambaran hidup hedonisme Kristen
Kekurangan
buku:
1.
Bahasanya sulit dipahami, karena memang merupakan buku terjemahan.
2.
Tidak membuat himbauan pada tiap segi kehidupan Hedonisme Kristen, pada hanya
sebagian saja.
3.
Bahasa bukunya terlalu tinggi, seperti untuk orang-orang dewasa
4.
Penggunaan bahasanya terlalu alkitabiah sehingga terlalu sulit untuk dipahami bagi
remaja.
Nama
: Sarina Panjewati
Tampubolon
Jenis
kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : SMA
Alamat : Jalan. Wilem Iskandar
Pasar V Medan
No comments:
Post a Comment