BAB I
PENDAHULUAN
Untuk menjaga keteraturan
metabolisme dan pertumbuhan, sel perlu melakukan pengaturan, antara lain,
pengaturan sintesis protein. Kontrol
genetik yg dilakukan mengacu pada pengendalian
transkripsi mRNA yg dibutuhkan untuk sintesis protein.
Pada sel prokariotik, proses
pengaturan ini melibatkan induksi atau represi sintesis enzim oleh protein
regulasi yang dapat mengikat DNA , baik memblok atau meningkatkan fungsi RNA
polimerase, enzim yang diperlukan untuk transkripsi. Protein regulasi merupakan
bagian dari salah satu operon atau regulon. Regulatory protein dapat berfungsi baik
sebagai represor atau aktivator
Biosintesis protein alami sama
dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi
RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom.
Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam
amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein
yang memiliki fungsi penuh secara biologi (Arbayah,
Siregar. 1990).