Aku begitu malas bila akan mengunjungi rumah oppung
di Balige. Adikku Rio selalu membujukku untuk menemaninya kesana. Dia sangat
senang berada di kampung, tetapi aku tidak begitu.
Tak terasa
liburanku sudah berlalu selama dua minggu. Tapi aku tidak pernah kemanapun.
Perjalanan terjauhku dari rumah adalah Gereja, itu pun hanya 100 meter dari
rumahku. Aku hanya berdiam diri di rumah. Bekerja membantu pekerjaan rumah.
Kali ini aku menjadi koki dan laundry
gratis dirumah. Tapi itu tak membuatku mengeluh.
Liburan anak
sekolah di mulai sejak tanggal 23 Juni kemaren. Adikku Rio mengajakku
berliburan ke kampung oppung di Balige. Sebenarnya aku tidak suka liburan
disana. Karena aku tidak memiliki teman sepermainan disana. Lagi pula udara
disana sangat dingin. Aku sungguh tidak suka udara yang dingin. Tapi karena Rio
membujukku, akhirnya aku mau pergi bersamanya.
Kami tiba di
kampung pada tanggal 24 Juni. kampong ini sedikit berbeda, sudah lebih banyak
rumah sekarang. Jalannya pun sudah lumayan bagus. Kami berjalan menuju rumah
oppung. Kami menyapa orang yang kami temui dijalan. Walau hanya sekedar sapaan
halo dan senyuman manis di bibir.
Akhirnya kami
sampai di rumah oppung, tidak ada siapapun di rumah. Aku sungguh kecewa karena
tidak ada orang rumah yang menyambut. Kekecewaan itu tidak terlihat sama sekali
padaa adikku. Dia langsung mengganti pakaiannya dan bermain dengan
teman-temannya. Aku sungguh gondok di tinggal di rumah sendiri. Aku memutuskan
untuk mencari adikku dan melihat mereka bermain-main.
Anak-anak di
kampung ini rata-rata berkulit hitam. Maklum mereka sering di suruh mama ke
sawah menggembalakan kerbau. Tapi mereka baik-baik kok. Mereka malu-malu
melihatku. Aku pun heran kenapa begitu. Mereka suka senyum-senyum gak jelas
bila melihatku.
Mereka tidak
jijik bila bermain kotor-kotoran. Aku saja sudah jijik. Mereka dan adikku mandi
di bondar (sungai). Aku sudah memarahi adikku untuk tidak
mandi disana. Tapi emang adikku juga bandel, dia tidak mendengarkan
kata-kataku. Adikku sungguh senang berada disini. Temannya banyak, bebas mau
ngapain aja, tidak disuruh-suruh sama mama lagi, dan kalau makan terkadang
disuapin sama oppung.
Sudah empat hari
aku disini. Dan aku sudah merasakan bosan yang sungguh luar biasa. Aku hanya di
rumah saja, tidak pernah kemana-mana. Tidak ada teman. Oppung pun selalu ke
sawah. Hanya TV lah yang menemani kesepianku. Aku sungguh tidak sabar untuk
pulang kerumah. Aku rindu rumah.
No comments:
Post a Comment