Di benak ku masih terngiang
nasihat dari wali kelasku dulu ketika masih kelas 3 SMA, “Ingat kalian di Medan
untuk menimba ilmu, bukan untuk main-main, jadi pergunakan lah waktumu dengan
baik, agar kalian tidak menyesal”.
Tapi yang kulihat
sejauh ini, masih banyak mahasiswa yang sangat kurang efisien mempergunakan
waktunya. Misalnya kakak kosku yang senang sekali nongkrong di bawah kosku yang
kebetulan tempat jualan makanan. Aku sering memperhatikan dia bersama
teman-temannya sehabis pulang dari kampus selalu nongkrong di tempat itu hingga
malam. “Kapan lagi mereka belajar dan mengerjakan tugasnya?” Pikirku.
Banyak orang bilang,
mahasiswa yang anak rantau itu senang di awal bulan dan miris di akhir bulan. Disini
terlihat sempitnya pemikiran orang itu, karena dia tidak memikirkan keadaan
kedepannya. Bahkan ada juga sebagian mahasiswa yang rela berbohong kepada orangtua
agar diberikan uang. Mengatakan laptopnya hilang, padahal sebenarnya dijual
untuk membeli barang-barang yang tidak penting. Menyedihkan bukan ketika orangtua
tahu yang sebenarnnya.