Sunday, November 15, 2015

KRITIK BUKU KULTUR JARINGAN BAB VII “PRODUKSI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER”

Tugas Akhir Kultur Jaringan

KRITIK BUKU KULTUR JARINGAN BAB VII “PRODUKSI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER”



Disusun oleh:
Nama : Sarina Panjewati Tampubolon
Nim   : 4113141075
Kelas : Biologi Dik  B 2011


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015

Friday, September 18, 2015

Welcome Back

Maafkan aku yang mengabaikanmu. Maafkan aku yang tidak pernah mengurusmu lagi. maafkan aku karena dibutakan hal-hal baru, hingga membuatku lupa padamu. Blog ku, aku kembali lagi padamu. Sudah lama ku pendam rasa untuk kembali padamu. Tapi, selalu saja ada yang menghalangiku untuk kembali bersamamu. Maafkan aku. Buat pembaca blog ku juga, aku minta maaf. Hahha..

Hari ini ku beranikan diri untuk membuka kembali lembaran kisah dulu. Awalnya ragu. bagaimana tidak, sudah hampir dua tahun tidak bermain-main dengan blog. Masi lekat diingatan tiga tahun lalu aku membuat blog ini. Dengan bantuan teman kos ku yang bernama Sofa. Sebenarnya masih awam sih dan sampai sekarang juga masih awam. hehhe..

Ini ada foto ku terbaru aku di 2015. Here I am. Sarina Panjewati Tampubolon.


Wednesday, December 4, 2013

Jangan Takut Berpengharapan

Sebagai orang percaya kita layaknya harus berpengharapan. Berpengharapan di dalam Yesus Kristus. Dimana pengharapan itu di letakkan pada dasar yang benar yaitu pada janji Allah yang kekal.
Dalam kehidupan ini, seringkali kita mempertanyakan keberadaan Tuhan. Di saat kita diperhadapkan dengan tantangan, kita langsung menyerah. Kita lebih sering menghabiskan waktu dengan  melihat besarnya masalah atau tantangan. Masalah keluarga, dana, atau bahkan studi membuat kita mempertanyakan keberadaan Tuhan. Masalah membuat kita menjadi jauh dari Tuhan. Tak lagi mengandalkan Tuhan, tapi hanya menyalahkanNya.
Empat tahun yang lalu, keluargaku diperhadapkan dengan masalah yang besar. Ayah yang menjadi kepala keluargaku jatuh sakit. Awalnya dia hanya mengalami kecelakaan kecil. Tiga  hari di rawat di rumah sakit sudah membuat ayah lebih membaik. Setelah ayah pulang ke rumah, dia sudah bisa berjalan-jalan di sekitar rumah. Namun dua hari kemudian ayah sakit lagi. Dia muntah-muntah. Makanan yang di masukkan  ke mulutnya selalu di muntahkan.
Kami membawa ayah ke rumah sakit. Setelah di periksa dan di rontgen, dokter mengatakan tidak ada penyakitnya. Tapi tetap saja ayah masih  muntah-muntah. Kami membawa ayah ke rumah sakit lain, namun hasilnya tetap sama saja. Tidak ada penyakit di deritanya. Akhirnya kami membawa ayah pulang dan di rawat di rumah. Setiap hari ayah hanya bisa berbaring di tempat tidur. Kini tubuhnya sudah menjadi kurus. Tak lagi ada senyum di wajahnya. Kami sungguh terpukul pada saat itu.

Friday, November 29, 2013

Tetap Semangat

Di benak ku masih terngiang nasihat dari wali kelasku dulu ketika masih kelas 3 SMA, “Ingat kalian di Medan untuk menimba ilmu, bukan untuk main-main, jadi pergunakan lah waktumu dengan baik, agar kalian tidak menyesal”.
Tapi yang kulihat sejauh ini, masih banyak mahasiswa yang sangat kurang efisien mempergunakan waktunya. Misalnya kakak kosku yang senang sekali nongkrong di bawah kosku yang kebetulan tempat jualan makanan. Aku sering memperhatikan dia bersama teman-temannya sehabis pulang dari kampus selalu nongkrong di tempat itu hingga malam. “Kapan lagi mereka belajar dan mengerjakan tugasnya?” Pikirku.
Banyak orang bilang, mahasiswa yang anak rantau itu senang di awal bulan dan miris di akhir bulan. Disini terlihat sempitnya pemikiran orang itu, karena dia tidak memikirkan keadaan kedepannya. Bahkan ada juga sebagian mahasiswa yang rela berbohong kepada orangtua agar diberikan uang. Mengatakan laptopnya hilang, padahal sebenarnya dijual untuk membeli barang-barang yang tidak penting. Menyedihkan bukan ketika orangtua tahu yang sebenarnnya.

Wednesday, November 27, 2013

Hari Pertama Menjadi Seorang Mahasiswa

Pertama  kali memasuki masa perkuliahan dan meninggalkan  masa SMA yang takkan terlupakan. Banyak hal baru yang kutemukan, mulai dari kampusku yang sungguh hijau dengan pepohonan yang rindang, tempat tinggalku yang baru di Kost Kasih Karunia, teman-teman baru di kost dan dikelas. Serta mulai mengurus diriku sendiri. Memasak nasi, menyuci baju dan piring, nyetrika baju dan pekerjaan rumah lainnya. Kali ini semuanya harus kulakukan sendiri.
The first time masuk kuliah tepatnya di hari senin sekitar 2 tahun yang lalu. Aku berada dikelas Biologi Dik B 2011. Di Jadwal perkuliahanku jam 08.00 WIB ada praktikum Morfologi Tumbuhan di Laboratorium Biologi.
Pagi ini ditemani oleh gerimis yang turun membasahi tanah kota Medan. Aku bergegas berangkat ke kampus bersama teman-teman baru di kosan yang juga stambuk 2011. Kami berjalan menuju kampus yang tidak begitu jauh dari kosan. Tak lama kemudian kami tiba di kampus. Dan kami pun berpisah, karena tidak ada yang satu kelas. Aku berjalan menuju laboratorium. Aku tidak melihat seseorang yang kukenal. Akupun mulai bingung kemana aku harus pergi. Untuk mengatasi kegundahan hati, aku mengambil ponsel dari dalam tas dan aku mencoba mengirim pesan singkat kepada teman yang meminta nomor ponselku ketika PAMB  (Pembekalan Awal Mahasiswa Baru) kemaren.  Sebelum nya kami sudah pernah berkomunikasi. “Jasmen, kita masuk dimana ?” aku  mengirim pesan itu ke nomor yang dikontakku.
Aku melihat jam ditanganku sudah menunjukkan 07.48 WIB. Aku mulai ketakutan. “Matilah aku 12 menit lagi masuk, aduhh,, hari pertama telat. Ayo dong Jasmen, balas pesanku”. Ujarku dalam hati.  Tak lama ponselku bergetar, aku langsung membuka pesan dari Jasmen. “Di Lab Biologi lantai 1”. “Dari tadi aku udah disini lagi”, pikirku dalam hati. “Dasar tak guna”, umpatku dalam hati. Aku pun melihat orang-orang yang berlalu lalang kesana-kemari yang mungkin saja seperti aku yang tak tahu arah. Lalu aku melihat seorang wanita cantik yang pada saat itu aku tidak tahu namanya, namun aku kenal wajahnya. Sepertinya dia itu teman satu kelasku, pikirku. Aku langsung menghampirinya.

Tuesday, November 26, 2013

Peralihan Tempat Wisuda Unimed tahun 2013

Dua perempuan sedang berdebat di depan Biro Rektor Universitas Negeri Medan, Kamis (17/10). Perdebatan mereka sangat alot.  Mereka tengah mendebatkan soal uang wisuda yang 350 ribu. Perempuan pertama tidak terima dengan besaran uang wisuda itu. “Kenapa kita harus membayar uang wisuda sebesar 350 ribu sementara serbaguna yang kita gunakan saat wisuda kan fasilitas kampus?” Ia meninggikan suaranya.

Teman bicaranya memberikan penjelasan. Suaranya terdengar lembut. Pembawaannya tenang. “Itu bukan uang wisuda aja loh,” katanya sembari menatap mata rekannya itu, “itu udah ikut uang yudisium.”

Tak sampai di situ penjelasannya. Ia cepat-cepat melanjutkan. “Menurutku,” sejenak ia berhenti. Menarik nafas. “Itu udah murah loh, bandingin aja sama universitas lain, cuma kita yang murah loh.”

Perempuan pertama belum bisa menerima penjelasan rekannya. Ia lekas menyahut, “iya, tapi mereka kan menyewa gedung tempat wisuda, sementara kita kan punya gedung sendiri.”
Perempuan kedua memotong. “Pokoknya kita dah murah loh”.

Saturday, November 23, 2013

Libur Semester 4

Aku begitu malas bila akan mengunjungi rumah oppung di Balige. Adikku Rio selalu membujukku untuk menemaninya kesana. Dia sangat senang berada di kampung, tetapi aku tidak begitu.

Tak terasa liburanku sudah berlalu selama dua minggu. Tapi aku tidak pernah kemanapun. Perjalanan terjauhku dari rumah adalah Gereja, itu pun hanya 100 meter dari rumahku. Aku hanya berdiam diri di rumah. Bekerja membantu pekerjaan rumah. Kali ini aku menjadi koki dan laundry gratis dirumah. Tapi itu tak membuatku mengeluh.

Liburan anak sekolah di mulai sejak tanggal 23 Juni kemaren. Adikku Rio mengajakku berliburan ke kampung oppung di Balige. Sebenarnya aku tidak suka liburan disana. Karena aku tidak memiliki teman sepermainan disana. Lagi pula udara disana sangat dingin. Aku sungguh tidak suka udara yang dingin. Tapi karena Rio membujukku, akhirnya aku mau pergi bersamanya.